SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI,, MOHON SARAN DAN BANTUAN DEMI PENGEMBANGAN BLOG INI...( Created by Marthogi Lumbantoruan and Dedicated for Progress of Development all the Island of Samosir and the Peoples


Free chat rooms

Rabu, 21 September 2011

MEMBANGUN PARIWISATA SAMOSIR BERBASIS MASYARAKAT

Oleh : Marthogi Lumbantoruan / marthogi@gmail.com


Pariwisata pada saat ini merupakan suatu kebutuhan mutlak manusia, baik yang melakukan perjalanan wisata maupun masyarakat sekitar daerah tujuan wisata, seperti halnya dengan Pulau Samosir dan Danau Tobanya. Wisatawan butuh dipuaskan keinginannya, sementara masyarakat sekitar lokasi berharap akan mendapatkan implikasi positif berupa peningkatan pendapatan untuk menunjang perekonomian yang sekaligus meningkatkan kesejahteraaan hidup mereka.

Fenomena ini harus menjadi perhatian para penentu kebijakan di Kabupaten Samosir, sebagaimana diamanatkan bahwa pembangunan kepariwisataan nasional diarahkan untuk menjadi sektor andalan dan unggulan yang secara luas, sebagai penghasil devisa terbesar yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan daerah, memberdayakan perekonomian masyarakat,sekaligus sumber daya manusianya, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha.

Sektor pariwisata merupakan industri yang prospektif dan kompetitif dan tidak akan ada matinya seperti industri lain yang terbatas dan bisa mencapai titik jenuhnya. Keadaan ini ditandai oleh perkembangannya yang cukup pesat pada beberapa tahun terakhir. Menurut catatan World Tourism Organization (WTO), pada tahun 2002 tercatat 700 juta orang melakukan perjalanan wisata Internasional, dan pada tahun 2005 tercatat lebih dari 850 juta.

Dari angka tersebut lebih dari 25 persen tersebar di kawasan Asia Timur dan Pasifik yang termasuk di dalamnya Indonesia. Secara umum, dalam hal jumlah kunjungan di Asia Tenggara, Indonesia masih jauh tertinggal dari Thailand, Singapura, dan Malaysia dalam merebut kunjungan wisata internasional.

Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya : kurangnya partisipasi aktif dari individu-individu yang berkepentingan terhadap sektor Pariwisata, juga kurang gencarnya pemerintah dalam hal promosi Kepariwisataan Indonesia ke luar negeri, juga faktor –faktor lainnya.

Jika tidak segera berbenah, bukan tidak mungkin kita akan hanya menjadi penonton dalam persaingan global yang semakin ketat, yang dalam hal ini adalah bidang Pariwisata.

Sejalan dengan Visi Kabupaten Samosir adalah” menuju Kabupaten Pariwisata 2010 untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera melalui sektor pariwisata”. Oleh karena itu pembangunan pariwisata di Kabupaten Samosir haruslah mampu memberi manfaat secara adil bagi semua lapisan masyarakat. Seluruh masyarakat Samosir berhak memperoleh kesempatan berperan dan menikmati hasil pembangunan pariwisata sesuai dengan peran yang dilakukannya, tentunya tanpa mengorbankan keseimbangan alam.

Pada prinsipnya pembangunan pariwisata dituntut mengaplikasikan tiga paradigma utama, diantaranya:

  • (1) Economically valueable , harus mampu meningkatkan pendapatan perkapita penduduk, memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa mengorbankan kelestarian alam.
  • (2) Socially acceptable, harus mampu mewujudkan keadilan sosial, melestarikan serta memperkokoh jatidiri, kemandirian bangsa, memperkaya kepribadian, mempertahankan nilai-nilai agama dan budaya, serta berfungsi sebagai media menciptakan ketertiban dunia.
  • (3) Environmentally sustainable, harus memperhatikan kelestarian lingkungan dan berkesinambungan.

    Oleh karena itu pembangunan pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism) menjadi ’’azimat” yang harus dipegang oleh para penentu dan pelaksana kebijakan pembangunan pariwisata di Kabupaten Samosir. Sebagai komponen utama dalam pariwisata berbasis masyarakat, maka masyarakat lah yang dituntut mempunyai peran yang sangat penting dalam menunjang pembangunan pariwisata. Peran serta mereka dalam memelihara sumber daya alam dan budaya yang dimiliki merupakan andil yang besar dan berpotensi menjadi daya tarik wisata. Intinya, pembangunan pariwisata akan sulit terwujud ketika masyarakat setempat merasa diabaikan, hanya sebagai objek, serta merasa terancam oleh kegiatan pariwisata di daerah mereka.

    Dengan memperhatikan prinsip-prinsip dan unsur-unsur diatas, maka kata kunci dari pembangunan pariwisata, khususnya di Kabupaten Samosir adalah bagaimana membangun partisipasi masyarakat sehingga peduli dengan dunia pariwisata. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam membangun partisipasi masyarakat adalah dengan metode pengkajian keadaan masyarakat desa secara partisipatif. Metode ini digunakan sebagai alat untuk pemahaman terhadap lokasi dengan cara belajar dari, untuk dan bersama dengan masyarakat untuk mengetahui, menganalisa, dan mengevaluasi hambatan dan kesempatan melalui multidisiplin dan keahlian untuk menyusun informasi dan pengambilan keputusan sesuai dengan kebutuhan.

    Salam dari saya,

    Marthogi Lumbantoruan /marthogi@gmail.com

  • Tidak ada komentar:

    Posting Komentar