SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI,, MOHON SARAN DAN BANTUAN DEMI PENGEMBANGAN BLOG INI...( Created by Marthogi Lumbantoruan and Dedicated for Progress of Development all the Island of Samosir and the Peoples


Free chat rooms

Rabu, 21 September 2011

GELIAT EKONOMI PARIWISATA DAERAH DANAU TOBA PASCA TERBENTUKNYA KABUPATEN SAMOSIR

Oleh: Marthogi Lumbantoruan (marthogi@gmail.com)

Pembentukan Samosir menjadi sebuah kabupaten yang telah lama ditunggu oleh seluruh masyarakat Samosir kini sudah menjadi kenyataan setelah melewati perjuangan yang begitu sangat melelahkan, dengan disahkannya melalui Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No.131.21.27 pada tanggal 6 Januari 2004 yang lalu maka, kini tanggungjawab pengelolaan pulau ini terletak di pundak seluruh masyarakatnya.

Berbagai terobosan sudah pun dilakukan oleh Pemda yang dalam konteks ini Pemerintah Daerah Kabupaten Samosir akan tetapi hingga saat ini perkembangan ekonomi di bidang pariwisata dan pengelolaan lingkungannya belumlah menunjukkan geliat yang signifikan, malah jika kita perhatikan daerah Danau yang dulunya sangat asri dengan hutan pinus di daerah Parmonangan hingga ke daerah Tele dan daerah-daerah lainnya di pulau Samosir sekarang malah sudah semakin tergerus dan menipis, juga air danau yang dulu sangat jernih kini berubah menjadi air keruh dan kotor yang disebabkan ole sisa pakan ikan dari tambak-tambak ikan penduduk yang tidak tertata dengan baik, serta kurang sadarnya masyarakat sekitar dalam membuang sampah yang kemudian menyebar ke sekitar dan mengotori air danau.

Disatu sisi tambak ikan ini sangat mendongkrak perekonomian penduduk sekitar,, akan tetapi disisi lain akan sangat merusak air danau dan habitat-habitat yang tinggal di dalamnya jika tidak dikelola dengan baik. Di sini peran Pemda Samosir dan juga individu-individu yang merasa memiliki Danau Toba dan Pulau Samosir sangat dituntut, bagaimana caranya agar danau kebanggaan kita bisa lestari dan juga perekonomian penduduk ikut terdongkrak tanpa harus mengorbankan salah satunya yaitu dengan cara me" manage" seluruh aspek dengan sebaik mugkin.

Contohnya;

1. Mengalokasikan suatu tempat yang khusus untuk tambak ikan yang agak jauh dari lokasi wisata dan fasilitasnya, sehingga tidak mengganggu pemandangan ataupun aktifitas orang yang datang sebagai wisatawan dan juga menjaga agar sisa-sisa pakan ikan tidak berserak kemana-mana.

2.Membuat Floating Paving Block di area tambak yang bertujuan mencegah sisa pakan ikan tidak menyebar kesegala arah.

3.Mengadakan "Program Satu Pohon Untuk Satu Orang" yang jika tidak salah sudah pernah dicanangkan oleh Pemda Samosir, kiranya bisa kembali digalakkan. Hal ini adalah salah satu contoh kecil yang bisa kita lakukan demi menjaga agar lingkungan danau kita bisa tetap steril dan bebas dari pencemaran air.

4. Menyadarkan masyarakatnya dalam mengelola sampah dengan membuat bak penampungan sampah yang dapat dengan mudah dijangkau oleh masyarakat sehingga dengan sendirinya masyarakat akan sadar dalam menempatkan sampah di tempat yang sudah disediakan, karena hanya dengan cara itulah kelestarian dan keasrian Danau Toba dan Samosir bisa kita pertahankan.

"MARI MEMULAI HARI TANPA ROKOK DEMI LESTARINYA ALAM DANAU TOBA KITA"

Harapan terbesar setelah terbentuknya Kabupaten ini tentunya adalah terdongkraknya kesejahteraan masyarakatnya baik secara ekonomi maupun secara moral melalui langkah-langkah pembangunan yang diadakan oleh Pemkab, akan tetapi sesuai dengan slogan Pemkab Samosir "MENUJU KABUPATEN PARIWISATA 2010" hingga kini belumlah terlihat hasilnya.

Yang menjadi pertanyaan disini adalah :"MENGAPA?" ,

Tentu jawabannya adalah kurangnya dukungan dari masyarakat terhadap program pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung, hal ini diketahui penulis berdasarkan masterplan yang sudah dicanangkan oleh Pemda baik melalui situs resmi yang dikelola oleh pemerintah Kabupaten Samosir (www.samosirkab.go.id) maupun melalui media lain yang mempunyai link dengan Keberadaan Danau Toba dan Pulau Samosir serta program pembangunannya,dan sejauh ini seluruh program yang sudah di agendakan sepertinya hanya jalan di tempat.Dengan asumsi tersebut maka penulis berkeyakinan bahwa apa yang sudah direncanakan oleh pemkab belumlah mendapat sambutan yang nyata dari masyarakat sekitar. Mari kita sadari sejenak bahwa tidak ada hal yang akan bisa kita capai jika kita hanya mengandalkan Pemerintah,maka jadikanlah program tersebut menjadi motivasi yang mendorong kita untuk bersama-sama, bahu membahu, bergandengan tangan demi menggapai kejayaan kita seperti dulu.

Penulis terkadang teringat akan jayanya Pulau kita, dimasa kecil penulis yang menghabiskan waktunya di seputar Danau Toba dan Pulau Samosir hampir setiap hari bahkan setiap menit selalu bertegur sapa dengan bule-bule dan wisatawan lokal lainnya di hampir setiap sudut Pulau samosir karena kebetulan penulis berprofesi sebagai Tour Guide pada masa itu.

Salam dari saya

Yogi Ringgo (Batam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar