SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI,, MOHON SARAN DAN BANTUAN DEMI PENGEMBANGAN BLOG INI...( Created by Marthogi Lumbantoruan and Dedicated for Progress of Development all the Island of Samosir and the Peoples


Free chat rooms

Kamis, 06 Oktober 2011

KUNJUNGAN WISATAWAN EROPA KE KABUPATEN PARIWISATA SAMOSIR

Written by: Marthogi Lumbantoruan

____________________________________________________________________________________________________________________________

Sebanyak 10 orang turis dari berbagai negara di Eropa mengunjungi objek wisata di Pulau Samosir Danau Toba. Rombongan yang dipimpin Tour Leader Filomena Reiss itu menikmati liburan selama dua malam tiga hari di Pulau Samosir, menyusuri Rute Medan-Berastagi-Parapat dan menginap Selasa sore (10/3) di kawasan perhotelan Tuktuksiadong tepatnya di Tabo Cottage milik pengusaha setempat yang beristerikan warga negara Jerman. Mewakili Bupati Samosir, kedatangan turis Eropah ini disambut Kepala Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Drs. Melani Butarbutar, MM.

Samosir yang dikenal memiliki banyak objek wisata dan situs budaya serta panorama yang indah, dikunjungi oleh sepuluh turis tersebut sejak pagi (11/3) ke objek wisata Makam Raja Sidabutar di Tomok, Perkampungan Batak, Batu persidangan dan eksekusi di Siallagan Ambarita, Pagelaran kesenian tradisional di Hutabolon Simanindo, pantai pasir putih Parbaba, pengrajin tenun ulos di Lumbansuhi-suhi dan pengrajin anyaman pandan di Hutanamora-Rianiate, dan pada sore hari menikmati kehangatan air panas belerang di kawasan lereng Pusuk Buhit Aek Rangat.

Rabu (11/3) malam, rombongan turis yang bergabung dalam satu komunitas pemerhati warisan budaya Batak itu, diterima oleh Bupati Samosir Ir. Mangindar Simbolon di rumah dinas untuk sebuah jamuan makan malam dan ramah tamah, didampingi Muspida dan para pimpinan SKPD dan isteri. Dalam acara tersebut, turis disuguhi hiburan oleh grup musik tradisional dari Ronggurnihuta, tortor Batak oleh grup tari SMA Negeri 2 Pangururan dan vocal grup Marsada dari Tomok. Wisatawan juga diundang untuk turut serta manortor (menari).

Ir. Mangindar Simbolon, Bupati Samosir menyambut baik dan mengucapkan terimakasih kepada para wisatawan (9 orang wanita) yang telah memilih Samosir sebagai tujuan wisatanya. Kabupaten Samosir merupakan asal muasal orang Batak (the holyland of Bataknese) dan memiliki berbagai legenda-sejarah, adat istiadat dan seni budaya yang khas serta panorama yang indah.

Selain menikmati seni budaya tradisional Batak, berolahraga sambil berwisata juga dapat dilakukan di Samosir, bahkan situs-situs budaya yang unik dan kehidupan masyarakat setempat yang berbeda dengan kehidupan di tempat lain. "Sebagai daerah otonomi yang baru dengan visi Pariwisata, kita selalu berusaha untuk mengembangkan objek dan event pariwisata untuk menarik banyak kunjungan turis ke Samosir, dan daya tarik yang potensial adalah alam dan seni budaya" ujarnya. Mangindar Simbolon juga berharap turis yang pernah berkunjung ke Samosir akan mau dan berpartisipasi untuk menceritakan kepada teman, sahabat dan keluarganya agar berkunjung ke Kabupaten Pariwisata Samosir.

Semua Wisatawan dari Eropa ini mengatakan sangat terkesan dan sangat berbahagia dapat melihat dan menikmati langsung apa yang dimiliki Pulau Samosir dan Danau Tobanya, mereka sudah lama mengetahui tentang Samosir melalui turis dari negaranya, buku-buku maupun internet, mereka tahu bahwa selain ada legenda terjadinya Danau Toba secara ilmu pengetahuan mereka menyebutnya sebagai "LAKE CREATED BY GIANT VOLCANIC". Bahkan mereka telah memiliki tulisan dari hasil penelitian kepustakaan yang mereka kumpulkan dalam sebuah buku Tano Batak, misalnya artikel atau tulisan berjudul RELIGION AND CULTURE OF THE BATAK PEOPLES, BATAK ARCHITECTURE, BATAK TEXTILE/ULOS BATAK, ARTEFACTS OF BATAK PEOPLE, GEOLOGY AND LEGENDS OF LAKE TOBA dan juga COFFEE PRODUCTION IN NORTH SUMATERA .

Kadis Pariwisata yang bertindak sebagai pembawa acara menjelaskan arti dari setiap pagelaran tarian, music dan lagu yang disuguhkan sekaligus menyampaikan himbauan untuk berkunjung kembali ke Samosir dengan mengistilahkan "NEVER DIE BEFORE LANDED IN SAMOSIR ISLAND AND LAKE TOBA".

Menurut Bupati Samosir, masalah yang dihadapi Pemerintah dalam mencapai visi Pariwisata 2010 terutama berkaitan dengan infrastruktur dan aksesibilitas menuju Pulau Samosir dan Danau Toba yang kurang memadai, sehingga masih banyak potensi objek wisata yang belum berkembang serta kondisi dan suasana masyarakat yang belum siap sebagai masyarakat wisata mengingat masyarakat penghuni Pulau Samosir mayoritas adalah suku Batak yang sangat kental dengan adat istiadat ketimuran dan agak kurang menerima adat dan Budaya yang dibawa oleh para Wisatawan, Akan tetapi dengan sendirinya hal itu akan menjadi sesuatu yang wajar dan biasa seiring majunya aspek Pariwisata Pulau Samosir dan Danau Tobanya ke depannya nanti.

Sebagian dari kesepuluh turis Eropa tersebut, pada hari Kamis (12/3) masih melanjutkan kunjungan ke industry kerajinan rumah tangga: souvenir, ukiran Batak di kawasan Sosortolong-Sigarantung, sambil menikmati keindahan panorama alam di pebukitan Tomok dan meninjau lokasi kebun Arboretum serta lapangan terjun Olah Raga terbanglayang (Paragliding) di Siulakhosa, sedangkan pada sore hari mereka mandi berenang di Danau Toba dan menikmati atraksi music dari penyanyi lagu-lagu Batak "Marsada", sebuah grup lokal yang pernah keliling Eropah tahun 2007 yang lalu.