SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI,, MOHON SARAN DAN BANTUAN DEMI PENGEMBANGAN BLOG INI...( Created by Marthogi Lumbantoruan and Dedicated for Progress of Development all the Island of Samosir and the Peoples


Free chat rooms

Senin, 11 Oktober 2010

PARIWISATA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI KERAKYATAN DAERAH DANAU TOBA DAN SEKITARNYA PADA KHUSUSNYA DAN SUMATERA UTARA PADA UMUMNYA

Written by: Yogi Ringgo

Danau Toba adalah sebuah Danau Vulkanik terbesar di dunia dan telah diketahui oleh seluruh umat manusia di jagad raya ini bahwa Danau Toba dan daerah di sekitarnya menyimpan berjuta potensi pariwisata yang bisa digarap dan dikembangkan dengan tujuan untuk kesejahteraan dan kemajuan ekonomi penduduk sekitar dalam skala mikro dan kemajuan ekonomi nasional dalam skala makro

Hal ini tentunya bisa tercapai bila masyarakat yang bermukim di daerah tersebut seia dan sekata serta mempunyai"tekad" yang bulat untuk bersama- sama memajukan daerah tersebut. Ada banyak hal yang seharusnya bisa dilakukan tanpa harus menunggu apa yang diusulkan dari Pusat.

"Kesadaran" adalah satu kata mewakili seluruh hasil dan potensi serta keuntungan yang akan kita dapatkan kelak di kemudian hari, akan tetapi "kesadaran" adalah hal yang sangat langka yang bisa kita dapatkan dewasa ini terutamanya pada penduduk sekitar. Lihatlah betapa kotornya dan keruhnya air danau yang dulunya sangat bening dan jernih dan dapat kita minum setiap saat, atau perhatikanlah sikap penduduk lokal jika melayani pelanggan yang pada umumnya adalah pengunjung yang ingin menikmati pemandangan dan mensyukuri berkat dan anugrah yang diberikan Tuhan atas indahnya alam di sekitar Danau Toba, betapa mereka belum menyadari apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka melakukannya, juga adalah gambaran kepada pengunjung bagaimana dan apa yang akan mereka dapatkan jika mereka datang kelak sebagai pengunjung

Di daerah wisata manapun, pengunjung akan dilayani sebagai tuan dan nyonya atau sebagai raja dan ratu, akan tetapi disini ; di Danau Toba semuanya seakan berbanding terbalik. Atau cobalah berkeliling sejenak dengan berjalan kaki mengitari daerah sekitar dan perhatikan sisi-sisi kehidupan dan kebiasaan penduduk lokal, sungguh mereka belumlah menyadari bahwa mereka berada dan tinggal di suatu daerah yang sangat istimewa yang seharusnya dijaga dan bila memungkinkan untuk dikembangkan, toh bila itu terjadi mereka dan generasi merekalah yang akan menikmatinya

Parapat adalah Sentra dari segala aktifitas wisata di daerah Danau Toba disamping Tomok di Pulau Samosir dan juga daerah-daerah lainnya di pinggiran Danau Toba. Segala jenis Hotel mulai dari yang berbintang sampai hotel yang kelas melati juga sarana dan prasarana penunjang kegiatan wisata bisa didapatkan disini, serta segala jenis kegiatan wisata dapat dilakukan disini jika masyarakat lokal mampu dan mau menggiatkannya, tentu dengan satu tekad dan modal "KESADARAN " tersebut diatas, bahkan tidak menutup kemungkinan, Parapat dengan Danau Toba dan Pulau Samosirnya dapat dibuatkan menjadi satu paket wisata dunia sekelas Genting Highland di Malaysia, Sentosa Island di Singapura, Queen Island di Australia atau tak usah terlalu jauh ; contoh saja Pulau Bali dengan Pantai Kuta nya dan Manado dengan Bunaken nya atau juga Lombok dengan aktivitas Scuba Diving nya yang sudah mendunia. Kita sejenak kembali ke Parapat dengan Danau Tobanya; Coba kita perhatikan dengan seksama dan cermat, hampir semua kegiatan wisata bisa kita lakukan disini, ada perbukitan yang landai di Batu Loting yang sangat cocok dijadikan arena Paragliding, climbing atau juga camping ground area. Ada hutan- hutan pinus dan hutan ekaliptus yang sangat rimbun dan masih alami, sangat cocok dijadikan untuk tempat olahraga Cross Country atau olah raga yang berhubungan dengan alam, Dan yang paling utama dan paling hebat dengan adanya danau yang begitu luas dan bahkan terluas di dunia untuk kategori danau vulkanik, segala aktivitas wisata air bisa dilakukan disini, sebut saja ; Jet Sky, Banana Boat, Scuba Diving, Fishing dan juga Honeymoon Cruisse Seeight Seeing dan Parasailing. Tentu semuanya itu bisa saja terjadi jika kesadaran dan tekad itu ada dan mau melakukannya

Tahun 1991 – 1997 adalah tahun keemasan bagi Pariwisata Danau Toba, pada masa itu pemerintah Indonesia dengan program "VISIT INDONESIA YEAR 1991" nya berhasil menggaet ribuan wisatawan mancanegara baik dari Asia ,Eropah dan Amerika untuk berkunjung ke Indonesia yang sebagian besar mengunjungi Danau Toba. Kemudian dilanjutkan dengan program "VISIT INDONESIA YEAR 1997" dengan logo Garudanya juga berhasil menggaet ribuan wisatawan mancanegara berkunjung menghabiskan Dolarnya di Indonesia sekaligus menikmati indahnya Panorama Danau Toba. Seiring dengan berjubelnya pengunjung ke daerah tersebut, Hotel berbintang empat sampai Losmen yang bertarif puluhan ribu rupiah per malamnya pun tumbuh dengan pesat ibarat jamur di musim penghujan pun demikian fasilitas pendukung pariwisata tumbuh dan bertaburan di seluruh pinggiran Danau Toba, seperti Restoran,Souvenir shop, Bar, Jasa penukaran uang, Jasa transportasi/ taxi dan sejenisnya, Rumah bilyard, dll, yang secara langsung berpengaruh pada pendapatan per-kapita penduduk juga pendapatan daerah serta sangat berpengaruh besar pada penerimaan pajak daerah oleh pemerintah Pusat, sampai –sampai ada istilah pada saat itu "APA YANG TIDAK LAKU DI DANAU TOBA"

Pada masa itu Medan sebagai Ibukota dengan Bandara Polonia nya yang mewakili Danau Toba dengan Parapat dan Pualau Samosir nya menempati urutan ke dua sebagai pintu kedatangan wisatawan mancanegara setelah Bandara Ngurah Rai di Bali di urutan pertama. Namun semuanya sirna setelah lima tahun berjalan ditambah dengan adanya kejadian Bom Bali Pertama, Krisis Moneter yang melanda Indonesia dan dunia, Isu Terorisme, yang mengakibatkan hampir seluruh negara di dunia terlebih negara-negara Eropah dan Amerika menerapkan Travel Banning ke seluruh daerah di Indonesia serta buruknya pelayanan Flight Career kita di mata dunia yang mengakibatkan terkena Flight Banning nya Garuda yang nota bene merupakan satu-satunya maskapai Negara kita yang melayani rute-rute Eropah dan Amerika adalah sekumpulan masalah yang menyebabkan mati suri dan terperosoknya kejayaan Pariwisata Danau Toba hingga sat ini. Gaung lagu "TAO TOBA NAMASSAI ULI " kini tidak terdengar lagi. Hotel-hotel dan infrastruktur penunjang lainnya seperti: Restoran, Bar, Souvenir shop dll kini sudah menjadi gedung-gedung tua yang kosong dan bahkan sudah banyak ditumbuhi rumput-rumput liar akibat tidak pernah dirawat yang menambah angker dan seramnya tempat tersebut. Atau cobalah lihat para penjual souvenir dan penjual buah dan seluruh orang-orang yang selama ini menggantungkan hidupnya pada sector Pariwisata, semuanya lesu dan tidak bergairah, atau sekedar bertanyalah kepada staff hotel ataupun losmen dan penjual tiket di kantor travel; berapa tingkat "OCCUPANCY" harian atau berapa kali meng"ISSUED" tiket perminggu, jawabannya membuat hati kita miris, sedih dan bingung sembari mengumpat, lalu timbullah pertanyaan besar "MENGAPA ?"

Keseluruhan permasalahan di atas akan kembali kepada ekonomi rakyat atau penduduk lokal yang lambat laun akan mempengaruhi pendapatan nasional yang dalam konteks ini pemerintah daerah Sumatera Utara umumnya dan kabupaten Tobasa pada khususnya, akan tetapi kita tidak dapat menyalahkan Pemerintah sepenuhnya dalam hal ini,sementara kita sebagai penduduk lokal tidak berusaha untuk melakukan terobosan untuk membangkitkan kembali kejayaan pariwisata Danau Toba kita agar kembali seperti sedia kala seiring kembalinya kejayaan ekonomi kita seperti semula. Mari kita belajar dari kejadian di daerah Bali yang diguncang tragedy bom hingga dua kali berturut-turut atau tragedy Tsunami yang meluluh lantakkaan hampir 90 persen pariwisata Thailand, tapi lihatlah bagaimana mereka dengan "KESADARAN DAN TEKAD" mereka yang kuat mereka berhasil membawa daerahnya kembali menjadi tujuan wisata favorit ke seluruh pelanggan wisata di seluruh dunia, dan yang paling kita kagumi ; mereka tidak banyak menuntut ke pemerintah pusat tentang upaya pemulihan daerah mereka

Dalam membangun suatu perekonomian yang kokoh sangat dibutuhkan banyak faktor pendukung, Sumber Daya Manusia adalah salah satu faktor terpenting tanpa mengesampingkan faktor-faktor penting lainnya, dalam konteks ini; Generasi muda dan seluruh warga yang bermukim di sekitar Danau Toba sangatlah berpengaruh dalam menentukan kemajuan ekonomi daerah sekitar. Jika kita melihat generasi muda dan penduduk lokal, kita sangat pesimis hal itu bisa tercapai, betapa tidak; mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan ber-andai andai, merenung dan cenderung berharap kepada pemerintah. Hal inilah yang sangat kita harapkan untuk diubah oleh masing-masing individu di daerah tersebut

Awal tahun 2000an Pemerintah Pusat telah memberikan lampu hijau bagi kita terlebih bagi Generasi muda untuk mengembangkan potensi daerah kita masing-masing, dengan dimekarkannya Kabupaten Tapanuli Utara menjadi beberapa kabupaten, satu diantaranya adalah Kabupaten Toba Samosir, yang telah diresmikan pada tanggal 7 januari 2004 sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.21.27 tertanggal 6 Januari 2004 menjadi satu Kabupaten yang kemudian dinamai "Kabupaten Samosir", tentu saja hal ini menuntut kita ataupun menantang kita untuk berkarya memajukan daerah kita sendiri tanpa terlalu banyak campur tangan pihak pemerintah Pusat. Kita telah diberikan wewenang sekaligus tanggung jawab juga tantangan untuk mengurus diri kita sendiri yang dalam konteks ini "Danau Toba", Maka untuk itu mulailah berkarya wahai saudaraku, khususnya Generasi muda Pulau Samosir dan sekitarnya. Jika Singapura boleh mengatakan mereka adalah syurganya belanja, Malaysia dengan semboyan "TRULY ASIA" nya, tentu kita juga bisa membuat semboyan yang sesuai dengan apa yang bisa mewakili daerah kita; contohnya:

  • TAO TOBA " THE AMAZING BLESS "
  • TAO TOBA "GO AHEAD"
  • SEE US "THE LARGEST LAKE IN THE WORLD" TAO TOBA
  • PARADISE LAKE "TAO TOBA"

Atau mungkin ada motto yang lain yang dianggap lebih cocok untuk mewakili keindahan Danau Toba kita, dan tentunya Motto ataupun slogan ini haruslah dibarengi dengan imej juga paket apa yang bisa kita jual disamping keindahan alam Danau Toba sehingga calon pengunjung mengetahui gambaran tentang apa yang akan mereka dapatkan seandainya mereka datang berkunjung ke Danau Toba. Disamping paket-paket yqang sudah ada, kita harus mampu mencipta dan menggali kembali budaya-budaya bangsa Batak yang merupakan suku dominan mendiami sekitaran Danau Toba yang sudah tidak exist lagi pada masa ini. Sebagai contoh:

  • OPERA BATAK
  • OGUNG SABANGUNAN
  • ACARA MANGOKKAL HOLI
  • TORTOR BATAK (asli)
  • MARGALA SILA
  • PESTA RODDANG BITTANG
  • PESTA PERKAWINAN SUKU BATAK (asli).
  • PESTA DANAU TOBA dengan ATTRAKSI SOLUBOLON (yang akhir-akhir ini sudah tidak semeriah dulu)

Bila ini dapat kita kemas menjadi satu paket wisata yang menarik akan sangat berpengaruh pada kunjungan wisatawan ke daerah Danau Toba. Kita sangat yakin dengan hal itu. Dan dengan terdongkraknya angka kunjungan wisata tersebut maka akan otomatis juga akan mendongkrak perekonomian daerah yang pada akhirnya daerah lain yang mempunyai link dengan industry Pariwisata akan turut naik secara ekonomi. Efek yang paling besar tentu akan dialami / dirasakan oleh masyarakat sekitar Danau Toba termasuk dengan akan terbukanya banyak lapangan pekerjaan yang tentu akan menyerap banyak tenaga kerja pula. Bila hal itu bisa kita laksanakan , sebagai Putra daerah Danau Toba dan Pulau Samosir, kita tidak akan perlu merantau jauh-jauh untuk mencari pekerjaan, karena pekerjaan dan peluang itu sebenarnya ada di depan kita. Kita tinggal mengelola dan memanfaatkannya saja

6 komentar:

  1. Keep writing Bro,
    Samosir and Lake Toba are waiting people like you
    even only by writing,your idea would be a big contribution and support to all peoples at Samosir and Lake Toba surrounding to improve the growth in Kabupaten Samosir,
    Bravo Friend

    BalasHapus
  2. Keep Up to date bro,,,

    BalasHapus
  3. Man,,,
    Why you never write for this Blog anymore??
    Think to busy???
    We wanna hear more the sound from you by this Blog
    TXS

    BalasHapus
  4. saya sudah baca tulisan kamu, this so nice! anda nulis artikel? bagus sekali. oh iya, saya juga berasal dari sumatra utara loh :)

    BalasHapus
  5. @Fashya Andina:
    Thank for the comments,, and i already find your blog,, and i thinks thats so cute,,(as a starter) masih muda udah mulai menulis,, Bravo girl,,
    I just wrote all in Tourism B'coz i have experiences in it as my background was coming from STP( Sekolah Tinggi Pariwisata),even my currently career was inversely,, I'm working in Oil and Gas Company

    BalasHapus